Minggu, 09 April 2017

SPK - Komponen Arsitektur DSS



MAKALAH

KOMPONEN ARSITEKTUR DSS

Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Sistem Pendukung Keputusan





Disusun Oleh:

Jeanny Eliana Islamyra                                            201431198

Kelas : F



TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNIK-PLN 
JAKARTA
2017




KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa penyusun juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan penyusun semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, Saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

                                                            Jakarta, Maret 2015


                                                                                               Penyusun









BAB I PENDAHULUAN

      A.    Latar Belakang Masalah

Sistem informasi yang digunakan untuk menyediakan informasi bagi para pemakai di suatu organisasi dapat dibedakan menurut dukungan terhadap berbagai level manajemen maupun area fungsional (departemen). Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular di kalangan manajemen perusahaan adalah Decision Support System atau disingkat DSS. DSS (Decision Support System) merupakan jenis sistem informasi yang diklasifikasikan menurut dukungan terhadap level manajemen.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. Jadi fungsinya adalah untuk membantu mengambil keputusan dengan menyediakan informasi, model, atau perangkat untuk menganalisa informasi. Sistem inilah yang mendukung keputusan semiterstruktur dan tak terstruktur.
DSS ( Decision Support System ) atau biasa disebut Sistem Pengambilan Keputusan (SPK), pada awalnya mempunyai defini: suatu sistem yg menyediakan sarana bagi para manajer untuk mengembangkan informasi sesuai dengan keputusan yg akan dibuat. Tujuannya adalah untuk menunjang keputusan-keputusan yang relatif tidak terstruktur (unstructured). Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus:
(1) sederhana
(2) robust
(3) mudah untuk dikontrol
(4) mudah beradaptasi
(5) lengkap pada hal-hal penting
(6) mudah berkomunikasi dengannya.
Secara implisit juga berarti bahwa sistem ini harus berbasis komputer dan digunakan sebagai tambahan dari kemampuan penyelesaian masalah dari seseorang.

      B.    Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah penjelasan dari Decision Support System (DSS)?
2.      Bagaimanakah tipe-tipe Decision Support System (DSS) ?
3.      Apa saja komponen-komponen Arsitektur Decision Support System (DSS) ?

      C.    Tujuan
1.     Untuk mengetahui Decision Support System (DSS)
2.     Untuk mengetahui tipe-tipe Decision Support System (DSS)
3.     Untuk mengetahui komponen-komponen Arsitektur Decision Support System (DSS) ?










BAB II PEMBAHASAN

A.    Decision Support System

1.    Sejarah Decision Support System

Adapun sejarah awal dari Decision Spport System itu sendiri dimulai dari Teori tentang pengambilan keputusan organisasi dikembangkan di Carnegie Institute of Technology (akhir tahun 1950an – awal tahun 1960an). Pada tahun tersebut merupakan perang DuniaII. Kemunculan ilmu pada masa itu untuk kejayaan memenangkan perang. Pada tahun tersebut masih di kenal sebagai generasi komputer Komputer Generasi Pertama (1946 – 1959). dan produk yang terkenal pada jaman tersebut adalah UNIVAC I. Komputer generasi pertama dikarakteristikan dengan keistimewaan yang sangat mencolok pada ENIAC– tabung hampa udara. Sampai tahun 1950, beberapa komputer lain menggunakan tabung tersebut, setiap komputer memberikan kemajuan yang berarti dalam pengembangan komputer. Pengembangan tersebut termasuk binary aritmetic, random access, dan konsep dari program yang tersimpan. UNIVAC I dikembangkan oleh Mauchly dan Eckert untuk Remington-Rand Corporation. DSS pada masa ini belum di gunakan untuk operasional computer.
Implementasi DSS dalam bentuk sistem komputer interaktif dilakukan di Massachusetts Institute of Technology (tahun 1960an) pada masa ini adalah masa yang sangat bersejarah karena manusia sudah mulai memanfaatkan DSS yang masa itu masih dalam konsep bisa di terapkan ke sistem komputer oleh MIT. Dan dari sisnilah nantinya mengalami pergeseran DSS yaitu system yang berada di computer
Konsep DSS menjadi area riset (pertengahan 1970 – 1980an).Karena telah di kembangkan kedalam sistem komputer maka muncul ide-ide baru untuk pengembangan DSS ini dan akhirnya riset-riset tentang DSS bermunculan
Dikembangkan executive information systems (EIS), group decision support systems (GDSS), dan organizational decision support systems (ODSS) untuk single user berbasis model (pertengahan 1980). pada tahap ini sudah mulai dimuculkan applikasi yang real dapat dijalankan di system computer.




Dikembangkan data warehousing dan on-line analytical processing (OLAP)  (awal tahun 1990). Karena banyak data yang harus dikonversi dan di proses untuk memproses data tersebut sebagai data untuk pengambilan keptusan maka di kempangkan OLAP. Dengan adanya OLAP menjadikan DSS ini bisa berjalan dengan baik serta mendapat dukungan dari banyak vendor penyedia OLAP baik yang sekarang free atau yang berbayar
Dikembangkan aplikasi analitik berbasis web (awal tahun 2000). Dengan di temukannya Internet pada tahun 90 an dan perkembangan bisnis yang menglobal mau tdak mau real time data yang masuk terproses dengan cepat maka harus di cari suatu solusi yang bisa memecahkan hal tersebut maka muculnya DSS  yang bersifat Online.

2.    Pengertian Decision Support System

Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (DSS) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur. Sistem pendukung ini membantu pengambilan keputusan manajemen dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat analisis yang kompleks, serta perangkat lunak yang akrab dengan tampilan pengguna ke dalam satu sistem yang memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang semi atau tidak terstruktur. DSS menyajikan kepada pengguna satu perangkat alat yang fleksibel dan memiliki kemampuan tinggi untuk analisis data penting. Dengan kata lain, DSS menggabungkan sumber daya intelektual seorang individu dengan kemampuan komputer dalam rangka meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. DSS diartikan sebagai tambahan bagi para pengambil keputusan, untuk memperluas kapabilitas, namun tidak untuk menggantikan pertimbangan manajemen dalam pengambilan keputusannya.
Dalam suatu penelitiannya Steven S. Alter mengembangkan satu taksonomi dari enam jenis DSS yang didasarkan pada tingkat dukungan pemecahan masalah. Jenis DSS yang memberikan dukungan paling sedikit adalah jenis yang memungkinkan manajer mengambil hanya sebagian kecil informasi (unsur-unsur informasi). Manajer dalam hal ini dapat bertanya pada database untuk mendapatkan angka/jumlah tingkat penyerapan anggaran pada satu satuan kerja di bawah lingkup kerjanya.
Jenis DSS yang memberikan dukungan yang sedikit lebih tinggi memungkinkan baginya menganalisis seluruh isi file mengenai tingkat penyerapan anggaran pada unit-unit lain yang terkait. Contohnya adalah laporan gaji bulanan pegawai yang disiapkan dari file gaji.

3.    Dampak Pemanfaatan DSS

Dampak utama pemanfaatan DSS antara lain:
1.      Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
2.      Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
3.      Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi).
4.      Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
5.      Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
6.      Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.

4.    Factor Pendukung DSS

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan secara kelompok, seperti terlihat pada gambar Pengambilan keputusan yang baik harus memperhatikan beberapa faktor, diantaranya:
Ø  Karakteristik dari kelompok itu sendiri.
Ø  Kemampuan kelompok dalam memecahkan suatu masalah.
Ø  Kondisi organisasi.
Ø  Menggunakan aplikasi Computer Base Information System (CBIS) untuk lingkungan kelompok, seperti: Electronic Meeting System (EMS) dan Group Decision Support System (GDSS). Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (group decision support system), atau GDSS adalah suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama.





B.    Tipe-tipe dari Decision Support System

Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu model tertentu yang diterima atau dipakai di seluruh dunia. Banyak teori DSS yang diimplementasikan, sehingga terdapat banyak cara untuk mengklasifikasikan DSS. Adapun tipenya adalah

1.     DSS model pasif adalah model DSS yang hanya mengumpulkan data dan mengorganisirnya dengan efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan yang khusus, dan hanya menampilkan datanya. Suatu DSS aktif pada kenyataannya benar-benar memproses data dan secara eksplisit menunjukkan beragam solusi berdasarkan pada data tersebut.
2.     DSS model aktif sebaliknya memproses data dan secara eksplisit menunjukkan solusi berdasarkan pada data yang diperoleh, walau harus diingat bahwa intervensi manusia terhadap data tidak dapat dipungkiri lagi. Misalnya, data yang kotor atau data sampah, pasti akan menghasilkan keluaran yang kotor juga (garbage in garbage out).
3.     Suatu DSS bersifat kooperatif jika data dikumpulkan, dianalisa dan lalu diberikan kepada manusia yang menolong system untuk merevisi atau memperbaikinya.
4.     Model Driven DSS adalah tipe DSS dimana para pengambil keputusan menggunakan simulasi statistik atau model-model keuangan untuk menghasilkan suatu solusi atau strategi tanpa harus intensif mengumpulkan data.
5.     Communication Driven DSS adalah suatu tipe DSS yang banyak digabungkan dengan metode atua aplikasi lain, untuk menghasilkan serangkaian keputusan, solusi atau strategi.
6.     Data Driven DSS menekankan pada pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi agar sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan, dapat berupa data internal atua eksternal dan memiliki beragam format. Sangat penting bahwa data dikumpulkan serta digolongkan secara sekuensial, contohnya data penjualan harian, anggaran operasional dari satu periode ke periode lainnya, inventori pada tahun sebelumnya, dsb.
7.     Document Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk seperti dokumen teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan keputusan serta strategi dari manipulasi data.
8.     Knowledge Driven DSS adalah tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan tertentu yang disimpan dalam komputer, yang digunakan manusia untuk menentukan apakah keputusan harus diambil. Misalnya, batasan berhenti pada perdagangan bursa adalah suatu model knowledge driven DSS.

C.    Komponen-komponen Decision Support System

Decision Support System (DSS) memiliki tiga komponen utama atau subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis DSS, antara lain subsistem data, subsistem model dan subsistem dialog, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini:




Sistem pendukung keputusan (Decision Support Systems/DSS) digunakan untuk meningkatkan keefektifan pengambilan keputusan, mengurangi kebutuhan akan pelatihan, meningkatkan control manajemen, memfasilitasi komunikasi, menghemat usaha yang dilakukan pengguna, menghemat biaya dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih objektif. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kegunaannya DSS mempunyai beberapa komponen, yaitu:

1.     Subsistem manajemen data.
Subsistem ini akan memasukkan satu database yang berisi data relevan dan dikelola oleh Database Management System (DBMS). Umumnya diinterkoneksikan dengan data warehouse dan data disimpan dan diakses via server web database. Terdiri dari DSS database, sistem manajemen database, direktori data, dan query facility.
2.     Subsistem manajemen model.
Merupakan paket software yang memasukkan model keuangan, statistic, ilmu manajemen atau model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen software yang tepat. Software ini disebut dengan sistem manajemen bisnis model (MBMS). Elemen-elemen dari subsistem manajemen model adalah: basis model, sistem manajemen basis model, bahasa pemodelan, direktori model, serta eksekusi model, integrasi, dan prosessor perintah. Menurut McLeod (1995: 23) model-model- model yang digunakan dapat diklasifikasikan ke dalam bentuk model-model berikut ini:
Ø  Model Fisik
Penggambaran entity dalam bentuk tiga dimensi. Misalnya entity berupa market pusat pembelanjaan.
Ø  Model Narasi
Menggambarkan entitasnya secara lisan dan tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model narasi.
Ø  Model Grafik
Menggambarkan entitasnya dalam jumlah garis, simbol atau bentuk.
Ø  Model Matematika
Model-model matematika menggunakan notasi-notasi dan persamaan matematis untuk mempresentasikan sistem. Atribut-atribut dinyatakan dengan variabel-variabel, dan aktivitas-aktivitas dinyatakan dengan fungsi matematika yang menjelaskan hubungan antar variabel-variabel tersebut.

3.     Subsistem antarmuka pengguna.
Pengguna beristeraksi dengan DSS menggunakan subsistem ini. Susistem antarmuka pengguna dapat terdiri dari GUI, natural language processor, dan interaksi dengan subsistem manajemen model. Subsistem dialog dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
Ø  Bahasa Aksi (Action language): suatu perangkat lunak yang digunakan user untuk berkomunikasi dengan sistem, melalui berbagai media seperti: keyboard, joystick, mouse atau device lainnya.
Ø  Bahasa Tampilan (Display): merupakan sarana tampilan yang dapat diperoleh oleh user, seperti printer, monitor, plotter, dan device lainnya.
Ø  Basis Pengetahuan (Knowledge Base): bagian mutlak yang harus diketahui oleh user agar pemakaian sistem dapat berfungsi secara efektif.

4.     Subsistem manajemen berbasis-pengetahuan.
Subsistem ini bertindak independen, menudukung subsistem-subsistem yang lain, memberikan inteligensi untuk memperbesar si pengambil keputusan.
DSS minimal harus mencakup tiga subsistem, yaitu: subsistem manajemen data, subsistem manajemen model, dan subsistem antarmuka pengguna. Subsistem manajemen berbasis-pengetahuan merupakan komponen optional, namun subsistem ini mempunyai manfaat yang sangat besar karena memberikan inteligensi bagi subsistem yang lain




BAB III PENUTUP


      A.     KESIMPULAN

Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (DSS) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur. Sistem pendukung ini membantu pengambilan keputusan manajemen dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat analisis yang kompleks, serta perangkat lunak yang akrab dengan tampilan pengguna ke dalam satu sistem yang memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang semi atau tidak terstruktur. DSS menyajikan kepada pengguna satu perangkat alat yang fleksibel dan memiliki kemampuan tinggi untuk analisis data penting. Dengan kata lain, DSS menggabungkan sumber daya intelektual seorang individu dengan kemampuan komputer dalam rangka meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. DSS diartikan sebagai tambahan bagi para pengambil keputusan, untuk memperluas kapabilitas, namun tidak untuk menggantikan pertimbangan manajemen dalam pengambilan keputusannya.
Dari uraian di atas mengenai DSS, maka beberapa karakteristik dan kapabilitas DSS yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
     1.       Sistem ini memberikan dukungan bagi pengambil keputusan, terutama dalam situasi semi terstruktur atau tidak terstruktur.
     2.      Sistem ini memberikan dukungan untuk berbagai tingkatan manajemen, mulai dari tingkat manajemen puncak hingga ke tingkat manajemen yang paling bawah dan para pegawai lainnya.
      3.        DSS memberikan dukungan untuk beragam tipe dan proses pengambilan keputusan yang harus dilakukan.
   4.   DSS dapat beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel; pengguna dapat menambah, menghapus, mengombinasikan, mengubah, atau menata kembali elemen-elemen dasar.
     5.     Tampilan DSS akrab dengan pengguna, memiliki kapabilitas yang besar, dan dirancang agar dapat interaktif sehingga mudah untuk digunakan.
   6.     DSS mampu untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan dengan fokus pada keakuratan, ketepatan waktu, dan kualitas hasil, serta mengefisiensikan biaya dalam proses pengambilan keputusan. 
    7.     Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap atas seluruh langkah proses pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah.
   8.     Pengguna akhir mampu mengonstruksi dan memodifikasi sistem yang sederhana oleh mereka sendiri. Sedangkan untuk sistem yang lebih besar, biasanya dapat dibangun dengan dukungan dari spesialis sistem informasi.





DAFTAR PUSTAKA