MAKALAH
KOMPONEN ARSITEKTUR DSS
Untuk memenuhi salah satu
tugas dari mata kuliah Sistem Pendukung Keputusan
Disusun
Oleh:
Jeanny
Eliana Islamyra 201431198
Kelas
: F
TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNIK-PLN
JAKARTA
2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga
selesai . Tidak lupa penyusun juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan penyusun semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman saya, Saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, Maret 2015
Penyusun
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Sistem informasi yang digunakan
untuk menyediakan informasi bagi para pemakai di suatu organisasi dapat
dibedakan menurut dukungan terhadap berbagai level manajemen maupun area
fungsional (departemen). Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular
di kalangan manajemen perusahaan adalah Decision Support System atau disingkat
DSS. DSS (Decision Support System) merupakan jenis sistem informasi yang
diklasifikasikan menurut dukungan terhadap level manajemen.
DSS ini merupakan suatu sistem
informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan
keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan
untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang
(tools) bagi mereka. Jadi fungsinya adalah untuk membantu mengambil keputusan
dengan menyediakan informasi, model, atau perangkat untuk menganalisa
informasi. Sistem inilah yang mendukung keputusan semiterstruktur dan tak
terstruktur.
DSS ( Decision Support System )
atau biasa disebut Sistem Pengambilan Keputusan (SPK), pada awalnya mempunyai
defini: suatu sistem yg menyediakan sarana bagi para manajer untuk
mengembangkan informasi sesuai dengan keputusan yg akan dibuat. Tujuannya
adalah untuk menunjang keputusan-keputusan yang relatif tidak terstruktur
(unstructured). Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus:
(1) sederhana
(2) robust
(3) mudah untuk dikontrol
(4) mudah beradaptasi
(5) lengkap pada hal-hal penting
(6) mudah berkomunikasi dengannya.
Secara implisit juga berarti bahwa
sistem ini harus berbasis komputer dan digunakan sebagai tambahan dari
kemampuan penyelesaian masalah dari seseorang.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah penjelasan dari Decision Support
System (DSS)?
2. Bagaimanakah tipe-tipe Decision Support
System (DSS) ?
3. Apa saja komponen-komponen Arsitektur
Decision Support System (DSS) ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Decision Support
System (DSS)
2. Untuk mengetahui tipe-tipe Decision
Support System (DSS)
3. Untuk mengetahui komponen-komponen
Arsitektur Decision Support System (DSS) ?
BAB
II PEMBAHASAN
A. Decision
Support System
1.
Sejarah
Decision Support System
Adapun sejarah awal dari Decision Spport System itu sendiri dimulai dari Teori
tentang pengambilan keputusan organisasi dikembangkan di Carnegie Institute of
Technology (akhir tahun 1950an – awal tahun 1960an).
Pada tahun tersebut merupakan perang DuniaII. Kemunculan ilmu pada masa itu
untuk kejayaan memenangkan perang. Pada tahun tersebut masih di kenal sebagai
generasi komputer Komputer Generasi Pertama (1946 – 1959). dan produk yang
terkenal pada jaman tersebut adalah UNIVAC I. Komputer generasi pertama
dikarakteristikan dengan keistimewaan yang sangat mencolok pada ENIAC– tabung
hampa udara. Sampai tahun 1950, beberapa komputer lain menggunakan tabung
tersebut, setiap komputer memberikan kemajuan yang berarti dalam pengembangan
komputer. Pengembangan tersebut termasuk binary aritmetic, random access, dan
konsep dari program yang tersimpan. UNIVAC I dikembangkan oleh Mauchly dan
Eckert untuk Remington-Rand Corporation. DSS pada masa
ini belum di gunakan untuk operasional computer.
Implementasi DSS dalam bentuk sistem komputer interaktif dilakukan di
Massachusetts Institute of Technology (tahun 1960an) pada
masa ini adalah masa yang sangat bersejarah karena manusia sudah mulai
memanfaatkan DSS yang masa itu masih dalam konsep bisa di terapkan ke sistem
komputer oleh MIT. Dan dari sisnilah nantinya mengalami pergeseran DSS yaitu
system yang berada di computer
Konsep DSS menjadi area riset (pertengahan 1970 – 1980an).Karena
telah di kembangkan kedalam sistem komputer maka muncul ide-ide baru untuk
pengembangan DSS ini dan akhirnya riset-riset tentang DSS bermunculan
Dikembangkan executive information systems (EIS), group decision support
systems (GDSS), dan organizational decision support systems (ODSS) untuk single
user berbasis model (pertengahan 1980). pada tahap
ini sudah mulai dimuculkan applikasi yang real dapat dijalankan di system computer.
Dikembangkan data warehousing dan on-line analytical processing
(OLAP) (awal tahun 1990). Karena banyak data
yang harus dikonversi dan di proses untuk memproses data tersebut sebagai data
untuk pengambilan keptusan maka di kempangkan OLAP. Dengan adanya OLAP
menjadikan DSS ini bisa berjalan dengan baik serta mendapat dukungan dari
banyak vendor penyedia OLAP baik yang sekarang free atau yang berbayar
Dikembangkan aplikasi analitik berbasis web (awal tahun 2000). Dengan
di temukannya Internet pada tahun 90 an dan perkembangan bisnis yang menglobal
mau tdak mau real time data yang masuk terproses dengan cepat maka harus di
cari suatu solusi yang bisa memecahkan hal tersebut maka muculnya DSS
yang bersifat Online.
2.
Pengertian
Decision Support System
Sistem pendukung pengambilan
keputusan kelompok (DSS) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang
membantu pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk
menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur. Sistem pendukung ini membantu
pengambilan keputusan manajemen dengan menggabungkan data, model-model dan
alat-alat analisis yang kompleks, serta perangkat lunak yang akrab dengan
tampilan pengguna ke dalam satu sistem yang memiliki kekuatan besar (powerful)
yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang semi atau tidak terstruktur.
DSS menyajikan kepada pengguna satu perangkat alat yang fleksibel dan memiliki
kemampuan tinggi untuk analisis data penting. Dengan kata lain, DSS
menggabungkan sumber daya intelektual seorang individu dengan kemampuan
komputer dalam rangka meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. DSS
diartikan sebagai tambahan bagi para pengambil keputusan, untuk memperluas
kapabilitas, namun tidak untuk menggantikan pertimbangan manajemen dalam pengambilan
keputusannya.
Dalam suatu penelitiannya
Steven S. Alter mengembangkan satu taksonomi dari enam jenis DSS yang
didasarkan pada tingkat dukungan pemecahan masalah. Jenis DSS yang memberikan
dukungan paling sedikit adalah jenis yang memungkinkan manajer mengambil hanya
sebagian kecil informasi (unsur-unsur informasi). Manajer dalam hal ini dapat
bertanya pada database untuk mendapatkan angka/jumlah tingkat penyerapan
anggaran pada satu satuan kerja di bawah lingkup kerjanya.
Jenis DSS yang memberikan dukungan
yang sedikit lebih tinggi memungkinkan baginya menganalisis seluruh isi file
mengenai tingkat penyerapan anggaran pada unit-unit lain yang terkait.
Contohnya adalah laporan gaji bulanan pegawai yang disiapkan dari file gaji.
3.
Dampak
Pemanfaatan DSS
Dampak
utama pemanfaatan DSS antara lain:
1.
Dapat
menyelesaikan problem yang kompleks.
2.
Sistem
dapat berinteraksi dengan pemakainya.
3.
Lebih
cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan
secara intuisi).
4.
Menghasilkan
acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang
berpengalaman.Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang
lebih efektif.
5.
Fasilitas
untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk
berkomunikasi dengan lebih baik.
6.
Meningkatkan
produktivitas dan kontrol dari manajer.
4.
Factor Pendukung DSS
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan secara kelompok,
seperti terlihat pada gambar Pengambilan keputusan yang baik harus
memperhatikan beberapa faktor, diantaranya:
Ø Karakteristik dari kelompok itu
sendiri.
Ø Kemampuan kelompok dalam memecahkan
suatu masalah.
Ø Kondisi organisasi.
Ø Menggunakan aplikasi Computer Base
Information System (CBIS) untuk lingkungan kelompok, seperti: Electronic
Meeting System (EMS) dan Group Decision Support System (GDSS). Sistem Pendukung
Keputusan Kelompok (group decision support system), atau GDSS adalah suatu
sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat
dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan interface bagi suatu
lingkungan yang digunakan bersama.
B. Tipe-tipe
dari Decision Support System
Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu model
tertentu yang diterima atau dipakai di seluruh dunia. Banyak teori DSS yang
diimplementasikan, sehingga terdapat banyak cara untuk mengklasifikasikan DSS. Adapun
tipenya adalah
1. DSS model pasif adalah model DSS yang
hanya mengumpulkan data dan mengorganisirnya dengan efektif, biasanya tidak
memberikan suatu keputusan yang khusus, dan hanya menampilkan datanya. Suatu
DSS aktif pada kenyataannya benar-benar memproses data dan secara eksplisit
menunjukkan beragam solusi berdasarkan pada data tersebut.
2. DSS model aktif sebaliknya memproses
data dan secara eksplisit menunjukkan solusi berdasarkan pada data yang
diperoleh, walau harus diingat bahwa intervensi manusia terhadap data tidak
dapat dipungkiri lagi. Misalnya, data yang kotor atau data sampah, pasti akan
menghasilkan keluaran yang kotor juga (garbage in garbage out).
3. Suatu DSS bersifat kooperatif jika data
dikumpulkan, dianalisa dan lalu diberikan kepada manusia yang menolong system
untuk merevisi atau memperbaikinya.
4. Model Driven DSS adalah tipe DSS dimana
para pengambil keputusan menggunakan simulasi statistik atau model-model
keuangan untuk menghasilkan suatu solusi atau strategi tanpa harus intensif
mengumpulkan data.
5. Communication Driven DSS adalah suatu
tipe DSS yang banyak digabungkan dengan metode atua aplikasi lain, untuk
menghasilkan serangkaian keputusan, solusi atau strategi.
6. Data Driven DSS menekankan pada
pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi agar sesuai dengan kebutuhan
pengambil keputusan, dapat berupa data internal atua eksternal dan memiliki
beragam format. Sangat penting bahwa data dikumpulkan serta digolongkan secara
sekuensial, contohnya data penjualan harian, anggaran operasional dari satu
periode ke periode lainnya, inventori pada tahun sebelumnya, dsb.
7. Document Driven DSS menggunakan beragam
dokumen dalam bermacam bentuk seperti dokumen teks, excel, dan rekaman basis
data, untuk menghasilkan keputusan serta strategi dari manipulasi data.
8. Knowledge Driven DSS adalah tipe DSS
yang menggunakan aturan-aturan tertentu yang disimpan dalam komputer, yang
digunakan manusia untuk menentukan apakah keputusan harus diambil. Misalnya,
batasan berhenti pada perdagangan bursa adalah suatu model knowledge driven
DSS.
C. Komponen-komponen
Decision Support System
Decision Support System (DSS)
memiliki tiga komponen utama atau subsistem utama yang menentukan kapabilitas
teknis DSS, antara lain subsistem data, subsistem model dan subsistem dialog,
seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Sistem pendukung
keputusan (Decision Support Systems/DSS) digunakan untuk meningkatkan
keefektifan pengambilan keputusan, mengurangi kebutuhan akan pelatihan,
meningkatkan control manajemen, memfasilitasi komunikasi, menghemat usaha yang
dilakukan pengguna, menghemat biaya dan memungkinkan pengambilan keputusan yang
lebih objektif. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kegunaannya DSS mempunyai
beberapa komponen, yaitu:
1. Subsistem
manajemen data.
Subsistem ini akan memasukkan satu database
yang berisi data relevan dan dikelola oleh Database Management System (DBMS).
Umumnya diinterkoneksikan dengan data warehouse dan data disimpan dan diakses
via server web database. Terdiri dari DSS database, sistem manajemen database,
direktori data, dan query facility.
2. Subsistem
manajemen model.
Merupakan paket software yang memasukkan model
keuangan, statistic, ilmu manajemen atau model kuantitatif lainnya yang
memberikan kapabilitas analitik dan manajemen software yang tepat. Software ini
disebut dengan sistem manajemen bisnis model (MBMS). Elemen-elemen dari
subsistem manajemen model adalah: basis model, sistem manajemen basis model,
bahasa pemodelan, direktori model, serta eksekusi model, integrasi, dan
prosessor perintah. Menurut McLeod (1995: 23) model-model- model yang digunakan
dapat diklasifikasikan ke dalam bentuk model-model berikut ini:
Ø Model Fisik
Penggambaran entity
dalam bentuk tiga dimensi. Misalnya entity
berupa market pusat pembelanjaan.
Ø Model Narasi
Menggambarkan entitasnya secara lisan dan
tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model narasi.
Ø Model Grafik
Menggambarkan entitasnya dalam jumlah garis,
simbol atau bentuk.
Ø Model Matematika
Model-model matematika menggunakan
notasi-notasi dan persamaan matematis untuk mempresentasikan sistem.
Atribut-atribut dinyatakan dengan variabel-variabel, dan aktivitas-aktivitas
dinyatakan dengan fungsi matematika yang menjelaskan hubungan antar
variabel-variabel tersebut.
3. Subsistem
antarmuka pengguna.
Pengguna beristeraksi dengan DSS menggunakan
subsistem ini. Susistem antarmuka pengguna dapat terdiri dari GUI, natural
language processor, dan interaksi dengan subsistem manajemen model. Subsistem
dialog dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
Ø Bahasa Aksi (Action language):
suatu perangkat lunak yang digunakan user untuk berkomunikasi dengan
sistem, melalui berbagai media seperti: keyboard, joystick, mouse
atau device lainnya.
Ø Bahasa Tampilan (Display):
merupakan sarana tampilan yang dapat diperoleh oleh user, seperti printer,
monitor, plotter, dan device lainnya.
Ø Basis Pengetahuan (Knowledge Base):
bagian mutlak yang harus diketahui oleh user agar pemakaian sistem dapat
berfungsi secara efektif.
4. Subsistem
manajemen berbasis-pengetahuan.
Subsistem ini bertindak independen, menudukung
subsistem-subsistem yang lain, memberikan inteligensi untuk memperbesar si
pengambil keputusan.
DSS
minimal harus mencakup tiga subsistem, yaitu: subsistem manajemen data,
subsistem manajemen model, dan subsistem antarmuka pengguna. Subsistem
manajemen berbasis-pengetahuan merupakan komponen optional, namun subsistem ini
mempunyai manfaat yang sangat besar karena memberikan inteligensi bagi
subsistem yang lain
BAB
III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem
pendukung pengambilan keputusan kelompok (DSS) adalah sistem berbasis komputer
yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan dalam menggunakan data dan
model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur. Sistem pendukung ini
membantu pengambilan keputusan manajemen dengan menggabungkan data, model-model
dan alat-alat analisis yang kompleks, serta perangkat lunak yang akrab dengan
tampilan pengguna ke dalam satu sistem yang memiliki kekuatan besar (powerful)
yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang semi atau tidak terstruktur.
DSS menyajikan kepada pengguna satu perangkat alat yang fleksibel dan memiliki
kemampuan tinggi untuk analisis data penting. Dengan kata lain, DSS
menggabungkan sumber daya intelektual seorang individu dengan kemampuan
komputer dalam rangka meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. DSS
diartikan sebagai tambahan bagi para pengambil keputusan, untuk memperluas
kapabilitas, namun tidak untuk menggantikan pertimbangan manajemen dalam
pengambilan keputusannya.
Dari uraian di atas mengenai DSS, maka
beberapa karakteristik dan kapabilitas DSS yang dapat diidentifikasi adalah
sebagai berikut:
1. Sistem ini memberikan dukungan bagi
pengambil keputusan, terutama dalam situasi semi terstruktur atau tidak
terstruktur.
2. Sistem ini memberikan dukungan untuk
berbagai tingkatan manajemen, mulai dari tingkat manajemen puncak hingga ke
tingkat manajemen yang paling bawah dan para pegawai lainnya.
3. DSS memberikan dukungan untuk beragam
tipe dan proses pengambilan keputusan yang harus dilakukan.
4. DSS dapat beradaptasi terhadap waktu
dan fleksibel; pengguna dapat menambah, menghapus, mengombinasikan, mengubah,
atau menata kembali elemen-elemen dasar.
5. Tampilan DSS akrab dengan pengguna,
memiliki kapabilitas yang besar, dan dirancang agar dapat interaktif sehingga
mudah untuk digunakan.
6. DSS mampu untuk meningkatkan
efektivitas pengambilan keputusan dengan fokus pada keakuratan, ketepatan
waktu, dan kualitas hasil, serta mengefisiensikan biaya dalam proses
pengambilan keputusan.
7. Pengambil keputusan memiliki kendali
yang lengkap atas seluruh langkah proses pengambilan keputusan dalam pemecahan
masalah.
8. Pengguna akhir mampu mengonstruksi dan
memodifikasi sistem yang sederhana oleh mereka sendiri. Sedangkan untuk sistem
yang lebih besar, biasanya dapat dibangun dengan dukungan dari spesialis sistem
informasi.
DAFTAR
PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Sistem_pendukung_keputusan
,diakses pada tanggal 8 April2017
https://spknyaopi.wordpress.com/2010/04/13/komponen-decision-support-sistem-dss/
,diakses pada tanggal 8 April 2017
http://pbsabn.lecture.ub.ac.id/2012/05/komponen-komponen-dss/
diakses pada tanggal 8 April 2017
http://komponen-dss-dan-pemanfaatanya.blogspot.co.id/2012/11/komponen-pemanfaatan-dss.html
diakses pada tanggal 8 April 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar