Senin, 21 Maret 2016

PLJL - IP ADDRESS



A.      Pengertian IP ADDRESS

Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet. Panjang dari angka ini adalah 32 bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128 bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari Komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP
IP Address Memiliki 2 bagian, yaitu Network ID dan Host ID , contoh 192.168.100.1 , secara default Net ID nya adalah 192.168.100 dan Host ID nya adalah 1, agar komputer bisa saling terhubung , IP yang digunakan Net ID nya harus sama, dan Host ID nya harus berbeda. Agar mudah ngerti, Net ID adalah nama jalan dan Host ID adalah nomor Rumah, jadi Jln. Diponegoro No 3 , jika nama jalan dari beberapa orang sama, maka nomor rumah mereka tidak mungkin sama.

B.       KELAS IP ADDRESS
-          KELAS A , pada kelas A 8 bit pertama adalah network Id, dan 24 bit selanjutnya adalah host Id, kelas A meiliki network Id dari 0 sampai 127.
-          KELAS B , pada kelas B 16 bit pertama adalah network Id, dan 16 bit selanjutnya adalah host Id, kelas B memiliki network id dari 128 sampai 191
-          KELAS C, pada kelas C 24 bit pertama adalah network Id, dan 8 bit selanjutnya adalah host Id, kelas C memiliki network id dari 192 sampai 223
-          KELAS D, IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara bersama-sama oleh beberapa komputer, dan IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255
-          KELAS E,  memiliki range dari 240.0.0.0 – 254.255.255.255, IP ini digunakan untuk eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP address di masa yang akan datang.

C.        Netmask
Pada Pengalamatan Logik, selain butuh nomor IP dibutuhkan netmask atau subnetmask. Netmask besarnya sama dengan nomor IP yaitu 32 bit. Ada tiga pengelompokan besar subnet mask :
1.      255.0.0.0
2.      255.255.0.0
3.      255.255.255.0.
Hal tadi biasa di sebut class, dikenal tiga class:
1.      Class A, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.0.0.0
2.      Class B, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.0.0
3.      Class C, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.255.0


PRAKTIKUM
Pada pertemuan minggu lalu, kita telah diajarkan bagaimana mengubah IP Address pada PC. Disini saya akan mengulas kembali tentang materi minggu lalu. Berikut langkah-langkah yang digunakan untuk mengubah suatu IP Address pada sebuah PC:
    1.      Pertama yang dilakukan adalah membuka terminal pada Linux, setelah itu ketikkan perintah “ifconfig” , dengan menggunakan perintah “ifconfig” ini root dapat mengganti setingan IP. Setelah menuliskan perintah ifconfig maka muncullah pemberitahuan mengenai IP pada PC masing-masing. Untuk lebih jelasnya perhatikan ganbar dibawah ini:

  

     2.      Setelah melihat settingan IP, selanjutnya masuk ke perubahan IP Addrees. Untuk mengubah IP suatu PC menggunakan Linux, ada 2 cara yang bisa digunakan yaitu:
A.    IP Address yang berubah secara permanen, perubahan IP Address secara permanen ini artinya settingan IP Address hanya diubah satu kali untuk di gunakan selamanya. Adapun cara untuk mengubah IP Addres secara permanen ini yaitu, dengan mengetikkan perintah
“vi /etc/sysconfig/network-script/ifcfg-eth0”
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini:


Setelah mengertikkan perintah diatas, maka jendela yang muncul seperti dibawah ini. Untuk keluar dari jendela ini, kita hanya menekan tombol “esc lalu ‘:wq’ “
Perhatikan gambar dibawah:


B.     IP Address yang berubah secara temporary, artinya setingan IP ini hanya berlangsung beberapa saat saja. Ketika PC dimatikan atau di restart maka IP PC tadi akan kembali ke semula. Adapun cara-caranya yaitu:
1.      Masuk ke super user dengan perintah:
“su –“ lalu tekan Enter dan masukkan Password sesuai PC masing-masing


2.      Ketikkan perintah “ ifconfig eth0 ipaddr 192.168.1.210 netmask 255.255.255.0” lalu tekan enter maka muncul jendela seperti berikut:


3.      Setelah itu, ubah IP sesuai yg di inginkan.








Selasa, 15 Maret 2016

Sistem Berkas - Penyimpanan Punch-Card



PUNCH-CARD

A.      SEJARAH PUNCH CARD
Pertama kali dirancang tahun 1725 sebagai media penyimpanan data oleh seorang tokoh bernama Basile Bouchon, dengan menggunakan sebuah kertas berforasi untuk menyimpan pola yang digunakan pada kain. Namun baru di patenkan sekitar tanggal 23 September 1884 oleh Herman Hollerith sebagai penyimpanan data. Dan merupakan sebuah penemuan yang digunakan lebih dari 100 tahun hingga pertengahan 1970. Jumlah data yang tersimpan dalam media tersebut sangat kecil, dan fungsi utamanya bukan untuk menimpan data namun menyimpan pengaturan untuk mesin yang berbeda.Sebelum tahun 70-an, perintah-perintah maupun data-data yang diberikan kepada komputer biasanya dituliskan dalam suatu media masukan yang disebut kartu plong atau punch card..
Babbage ingin menerapkan konsep punched-card dari alat tenun Jacquard untuk analytical engine-nya. Pada tahun 1843, Lady Ada Augusta Lovelace menilai punched-card tersebut bisa dirancang untuk menginstruksikan mesin analisis milik Babbage untuk mengulang operasi-operasi tertentu. Atas penilaiannya, beberapa orang menganggap Lady Lovelace sebagai programmer pertama (walaupun masih diperdebatkan).
Sampai pertengahan tahun 1950, teknologi punched-card diperbaiki dengan penambahan beberapa alatnya serta kemampuan yang lebih pintar. Pada setiap kartu biasanya mengandung sebuah record (misal nama dan alamat), pada pemrosesan punched-card juga ada yang disebut sebagai unit record processing (satu kartu = satu record). Walaupun pemrograman interaktif dan on-line data entry telah membuat punched-card secara ekonomis usang, kita masih bisa menemukannya di tempat terpencil (mungkin tidak di Indonesia).

B.      Kapasitas Penyimpanan Punch-Card
Punch cards hanya mampu menyimpan sedikit data. Penggunaan Punch cards utamanya tidak untuk menyimpan data, Punch cards sebenarnya dahulu digunakan untuk menyimpan sebuah pengaturan mesin tekstil. Punch Card memiliki kolom sebanyak 90 buah yang dapat menampung data yang sangat kecil. Punch Card memiliki bentuk berupa sepotong kertas yang kaku dan berlubang yang berisi informasi digital sebagai instruksi. Dan sebuah rol magetic tape dapat menyimpan data setara dengan 10.000 punch card. Karna itulah mengapa punch-card dikatakan hanya memiliki kapasitas penyimpanan yg minim.

C.      Media penyimpanan punch card
Punch Card adalah media penyimpanan data untuk pengaturan mesin. Punch Card juga merupakan media penyimpanan data yang diketahui paling tua. Sekarang sebagai media perekam, Punch card secara luas digunakan di seluruh abad ke-19 untuk mengendalikan tekstil tenun dan di akhir abad 19 dan awal abad ke-20 untuk mengendalikan organ lapang dan instrumen terkait. Kartu menekan digunakan melalui sebagian besar abad ke-20 dalam apa yang dikenal sebagai industri pengolahan data, penggunaan catatan mesin Unit, diatur dalam sistem pengolahan data, untuk input data, pengolahan, dan penyimpanan. komputer digital awal digunakan Punch card, sering dibuat dengan menggunakan mesin keypunch, sebagai media utama untuk masukan dari kedua program komputer dan data . Pada 2012, beberapa mesin voting masih menggunakan Punch card untuk merekam data.

D.      Cara Kerja punch-Card
1.         Pada komputer generasi satu dan dua, masih digunakan punched card untuk memasukkan data kedalam CPU. Terdapat dua jenis kartu, yaitu jenis 80 kolom dan 96 kolom. Pada gambar nampak kartu jenis 80 kolom. 





2.       Pada kartu 80 kolom, setiap kolom yang ada diberi nomor dari 1 hingga 80, disamping itu juga terdapat baris yang jumlahnya mencapai 12 buah. Setiap charcater yang ada akan diartikan dengan suatu lubang yang diletakkan pada perpotongan antara baris dan kolom. Dengan demikian, posisi lubang untuk setiap character tidaklah sama.


1.        Data-data yang akan dimasukkan kedalam komputer, akan diterima oleh sebuah mesin khusus yang berfungsi untuk melubangi kartu. Gambar disebelah merupakan mesin pelubang kartu 80 kolom dari IBM Serial X-SB-024 42779 AT 

2.       Dikarenakan biaya operasi dari Main-frame komputer sangatlah tinggi, maka hasil kerja dari operator pelubang kartu perlu diperiksa terlebih dahulu, apakah ada kesalahan prosedur ataupun penulisan. Jika diketemukan, kartu yang ada akan ditolak Gambar disebelah merupakan mesin IBM Card Verifie.

3.       Dari mesin pemeriksa, kartu kemudian dialihkan kemesin pen-sortir kartu. Mesin secara otomatis akan mengurutkan kartu yang ada berdasar urutan alfabetis yang terdapat dalam kolom demi kolom. Gambar disebelah merupakan IBM Card Sorting Machine Serial #082R0366L8

4.        Kartu-kartu yang sudah berlubang dan tersortir ini, kemudian masih harus dipindah kemesin pembaca kartu. Berdasar lubang-lubang yang ada, maka digit demi digit setiap karakter data akan diterima oleh CPU guna keperluan proses. Gambar disamping adalah mesin pelubang kartu yang sangat populer pada masa itu.

 
5.       Apabila pada kartu berlubang kemudian diberi sinar, maka sinar akan menembus lubang-lubang tersebut dengan menunjukkan posisinya masing-masing. Sinar yang menembus ini akan membentuk suatu pola ber-listrik yang pada akhirnya dapat dibaca oleh CPU.

 

 Pertanyaan:
1.         1. Apa perbedaan antara punch card yg berlubang 80 dan berlubang 90?
Punch-card yg berlubang 80 memiliki sekitar 12 baris dimana setiap baris mengandung lubang-lubang yang berisikan informasi. Sedangkan punchcard yang brlubang 90 memiliki setidaknya 14-16 baris.
2.      2.  Punch card digunakan untuk menyimpan file seperti apa?
Pada awalnya, punch card hanya digunakan sebagai media perekam dimana salah satu kegunaan utamanya juga bukanlah untuk menyimpan data, ia digunakan untuk menyimpan setingan mesin yang berbeda-beda.