PUNCH-CARD
A. SEJARAH
PUNCH CARD
Pertama kali dirancang tahun 1725
sebagai media penyimpanan data oleh seorang tokoh bernama Basile Bouchon,
dengan menggunakan sebuah kertas berforasi untuk menyimpan pola yang digunakan
pada kain. Namun baru di patenkan sekitar tanggal 23 September 1884 oleh Herman
Hollerith sebagai penyimpanan data. Dan merupakan sebuah penemuan yang
digunakan lebih dari 100 tahun hingga pertengahan 1970. Jumlah data yang
tersimpan dalam media tersebut sangat kecil, dan fungsi utamanya bukan untuk
menimpan data namun menyimpan pengaturan untuk mesin yang berbeda.Sebelum tahun
70-an, perintah-perintah maupun data-data yang diberikan kepada komputer
biasanya dituliskan dalam suatu media masukan yang disebut kartu plong atau
punch card..
Babbage ingin menerapkan konsep
punched-card dari alat tenun Jacquard untuk analytical engine-nya. Pada tahun
1843, Lady Ada Augusta Lovelace menilai punched-card tersebut bisa dirancang
untuk menginstruksikan mesin analisis milik Babbage untuk mengulang operasi-operasi
tertentu. Atas penilaiannya, beberapa orang menganggap Lady Lovelace sebagai
programmer pertama (walaupun masih diperdebatkan).
Sampai pertengahan tahun 1950,
teknologi punched-card diperbaiki dengan penambahan beberapa alatnya serta
kemampuan yang lebih pintar. Pada setiap kartu biasanya mengandung sebuah
record (misal nama dan alamat), pada pemrosesan punched-card juga ada yang
disebut sebagai unit record processing (satu kartu = satu record). Walaupun
pemrograman interaktif dan on-line data entry telah membuat punched-card secara
ekonomis usang, kita masih bisa menemukannya di tempat terpencil (mungkin tidak
di Indonesia).
B. Kapasitas
Penyimpanan Punch-Card
Punch cards hanya mampu menyimpan
sedikit data. Penggunaan Punch cards utamanya tidak untuk menyimpan data, Punch
cards sebenarnya dahulu digunakan untuk menyimpan sebuah pengaturan mesin
tekstil. Punch Card memiliki kolom sebanyak 90 buah yang dapat menampung data
yang sangat kecil. Punch Card memiliki bentuk berupa sepotong kertas yang kaku dan
berlubang yang berisi informasi digital sebagai instruksi. Dan sebuah rol
magetic tape dapat menyimpan data setara dengan 10.000 punch card. Karna itulah
mengapa punch-card dikatakan hanya memiliki kapasitas penyimpanan yg minim.
C. Media
penyimpanan punch card
Punch Card adalah media
penyimpanan data untuk pengaturan mesin. Punch Card juga merupakan media
penyimpanan data yang diketahui paling tua. Sekarang sebagai media perekam,
Punch card secara luas digunakan di seluruh abad ke-19 untuk mengendalikan tekstil
tenun dan di akhir abad 19 dan awal abad ke-20 untuk mengendalikan organ lapang
dan instrumen terkait. Kartu menekan digunakan melalui sebagian besar abad
ke-20 dalam apa yang dikenal sebagai industri pengolahan data, penggunaan
catatan mesin Unit, diatur dalam sistem pengolahan data, untuk input data,
pengolahan, dan penyimpanan. komputer digital awal digunakan Punch card, sering
dibuat dengan menggunakan mesin keypunch, sebagai media utama untuk masukan
dari kedua program komputer dan data . Pada 2012, beberapa mesin voting masih
menggunakan Punch card untuk merekam data.
D. Cara
Kerja punch-Card
1.
Pada
komputer generasi satu dan dua, masih digunakan punched card untuk memasukkan
data kedalam CPU. Terdapat dua jenis kartu, yaitu jenis 80 kolom dan 96 kolom.
Pada gambar nampak kartu jenis 80 kolom.
2.
Pada
kartu 80 kolom, setiap kolom yang ada diberi nomor dari 1 hingga 80, disamping
itu juga terdapat baris yang jumlahnya mencapai 12 buah. Setiap charcater yang
ada akan diartikan dengan suatu lubang yang diletakkan pada perpotongan antara
baris dan kolom. Dengan demikian, posisi lubang untuk setiap character tidaklah
sama.
1. Data-data
yang akan dimasukkan kedalam komputer, akan diterima oleh sebuah mesin khusus
yang berfungsi untuk melubangi kartu. Gambar disebelah merupakan mesin pelubang
kartu 80 kolom dari IBM Serial X-SB-024 42779 AT
2.
Dikarenakan
biaya operasi dari Main-frame komputer sangatlah tinggi, maka hasil kerja dari
operator pelubang kartu perlu diperiksa terlebih dahulu, apakah ada kesalahan
prosedur ataupun penulisan. Jika diketemukan, kartu yang ada akan ditolak
Gambar disebelah merupakan mesin IBM Card Verifie.
3.
Dari
mesin pemeriksa, kartu kemudian dialihkan kemesin pen-sortir kartu. Mesin
secara otomatis akan mengurutkan kartu yang ada berdasar urutan alfabetis yang
terdapat dalam kolom demi kolom. Gambar disebelah merupakan IBM Card Sorting
Machine Serial #082R0366L8
4.
Kartu-kartu
yang sudah berlubang dan tersortir ini, kemudian masih harus dipindah kemesin
pembaca kartu. Berdasar lubang-lubang yang ada, maka digit demi digit setiap
karakter data akan diterima oleh CPU guna keperluan proses. Gambar disamping
adalah mesin pelubang kartu yang sangat populer pada masa itu.
5.
Apabila
pada kartu berlubang kemudian diberi sinar, maka sinar akan menembus
lubang-lubang tersebut dengan menunjukkan posisinya masing-masing. Sinar yang
menembus ini akan membentuk suatu pola ber-listrik yang pada akhirnya dapat
dibaca oleh CPU.
Pertanyaan:
1.
1. Apa perbedaan
antara punch card yg berlubang 80 dan berlubang 90?
Punch-card yg berlubang 80 memiliki sekitar 12 baris
dimana setiap baris mengandung lubang-lubang yang berisikan informasi. Sedangkan
punchcard yang brlubang 90 memiliki setidaknya 14-16 baris.
2. 2.
Punch card
digunakan untuk menyimpan file seperti apa?
Pada
awalnya, punch card hanya digunakan sebagai media perekam dimana salah satu kegunaan
utamanya juga bukanlah untuk menyimpan data, ia digunakan untuk menyimpan
setingan mesin yang berbeda-beda.
Thx.. Sangat bermanfaat:-)
BalasHapus